KISAH NYATA DARI SEORANG PASIEN CUCI DARAH ( HEMODIALISA
),
Pasien ini adalah bernama Ibu Yusmaini, Ibu Saya Sendiri,
Beliau Adalah Pasien CKD ( Chronic Kidney Diseases ). Beliau sudah cuci darah
sejak tahun 2009 – hingga sekarang tahun 2017, tahun 2009 – 2011 beliau
menjalani CUCI DARAH di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Surabaya dengan
frekuensi waktu CUCU DARAH selama 2 bulan sekali hingga menjadi 2 minggu
sekali. Kemudian pada tahun 2011 – 2013 beliau Pindah Pengobatan CUCI DARAH di
RUMAH SAKIT PANGKALAN ANGKATAN UDARA ( RUSPAU ) Hardjo Lukito, Yogyakarta,
dengan frekuensi intensitas cuci darah 2 minggu sekali sampai menjadi 1 minggu
sekali, kemudian p[ada tahun 2013 sampai sekarang sudah hampir 4 tahun
menjalani CUCI DARAH di
RSUD Dr. SOEDONO, Kota Madiun. Dengan frekuensi intensitas CUCI DARAH 1 minggu sekali menjadi 1 minggu 2 kali,
RSUD Dr. SOEDONO, Kota Madiun. Dengan frekuensi intensitas CUCI DARAH 1 minggu sekali menjadi 1 minggu 2 kali,
Bukan sebuah waktu yang singkat untuk seorang pasien CUCI
DARAH, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun berganti
tahun, proses pengobatan CUCI DARAH.
Untuk seorang pasien CUCI DARAH ( hemodialisa ) selama hampir 8 tahun itu
adalah hal yang sudah seperti makanan sehari hari, namun kali ini Ibu Yusmaini,
sebagai Seorang pasien CUCI DARAH, ingin berbagi beberapa tips tips dalam
menjalani CUCI DARAH. Berikut TIPSnya
1. IKHLAS
1. IKHLAS
Ibu Yusmaini ini adalah seorang muslim, dalam
keyakinannya yang paling diutamakannya adalah IKHLAS menjalani Ujian Hidup Dari
Allah Yang Maha Kuasa. Sebelum memahami makna kata ikhlas yang sebenarnya beliau
tidak begitu paham dengan Islam. Kemudian Saya Berikan Sebuah Buku berjudul
“Thohurun Insya Allah “ karangan “Abdullah bin ‘Ali al-Ju’aitsin” penerbit
“Pustaka Imam Asy Syafi’i”. Dari buku itulah ibu Yusmaini Memahami tentang
Makna kata Ikhlas Dalam Sebuah Penyakit. Beliau Meyakini Ujian Sakit yang diberikan adalah Tanda Sayang Allah
Pada Beliau. Mengapa demikian ?
Beliau
menjelaskan sebuah sakit apapun itu sakitnya, itu tanda Allah Sayang kepada
kita sebagai hambanya, Allah tidak ingin kita mempunyai banyak dosa maka dari
itulah diberikan ujian Sebuah Penyakit. Seperti CUCI DARAH itu juga merupakan
sebuah ujian penyakit, Sebagai Pasien CUCI DARAH Beliau juga Menerangkan Bahwa
Seseorang yang sudah Menjalani CUCI DARAH Itu hanya ada 2 tujuan SEMBUH ATAU
MATI. Dari tujuan itu kebanyakan hampir 70% menuju kepada KEMATIAN.
Nah disinilah beliau menjelaskan lebih detail tentang
sayang Allah Yang Maha Kuasa Kepada Kita yang sedang di uji dengan sebuah
sakit. Rasa Sakit yang kita rasakan apapun sakitnya perlu kita yakini adalah
sebagai PELEBUR DOSA. Misal sakit dibagian tangan mungkin beberapa waktu yang
lalu kita pernah menganiaya / menjahili orang dengan tangan kita, karena ALLAH
sayang kepada kita diberilah kita sebuah sakit pada tangan kita, untuk
menggugurkan dosa yang diakibatkan tangan kita. Begitu juga dengan sakit yang
lainnya, saat sakit yang kita ingat pertama kali adalah dosa apa yang telah
kita perbuat,
Saat
menjalani CUCI DARAH, seorang pasien ditusuk oleh sebuah jarum sebesar ruji
Sepeda, beberapa menggunakan AVESAN ( yaitu BY PASS saluran darah ). Ketika
ditusuk apa yang ditusuk dengan jarum pastinya anggota tubuh yang bisa
dijangkau saluran darah vena dan saluran darah arteri, nah ketika ditusuk
itulah dosa dosa kita berguguran seperti pohon jati yang mengugurkan daunnya
ketika musim kemarau tiba.
Sebagai
pasien CUCI DARAH harus selalu SIAP dengan Kematian tapi juga tidak boleh
terlalu banyak Pasrah dengan keadaan. SIAP dengan Kematian harus siap dengan
Bekal bekal Setelah Kematian yaitu perjalanan ke akhirat. Tapi juga harus tetap
berusaha IKHTIAR dalam mencari obat CUCI DARAH.
Berikut adalah tips tips awal dalam CUCI DARAH dan
Menjadi Sebuah Tips Tips agar tetap FIT Walaupun CUCI DARAH. Dan IKHLAS adalah
TIPS utama dan merupakan Pondasi TIPS dari TIPS TIPS berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar